Kemiskinan
Kemiskinan
masih menjadi masalah yang belum bisa dituntaskan di berbagai negara. Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjan.
Kemiskinan
itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kemiskinan. Faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan yaitu:
- Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
- Politik ekonomi yang tidak sehat.
- Rusaknya syarat-syarat perdagangan
- Beban hutang
- Kurangnya bantuan luar negeri, dan Perang
Menurunnya Etos Kerja Dan Produktivitas
Masyarakat.
Faktor
ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu,
untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan
SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung
jawabkan dengan maksimal.
Biaya Kehidupan yang Tinggi.
Melonjak
tinggi biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya
keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Hal ini bisa disebabkan oleh
karena kurangnya tenaga kerja ahli dan banyaknya pengangguran.
Pembagian Subsidi Income Pemerintah yang
Kurang Merata.
Hal
ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan
untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan
warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Salah
satu negara yang masih mempunyai masalah kemiskinan adalah negara kita sendri
yaitu Indonesia. Kini di Indonesia masalah kemiskinan semakin parah. Kemiskinan
di Indonesia menimbulkan dampak-dampak seperti penganguran, kekerasan, tingkat
pendidikan dan kesehatan yang rendah. Berbagai upaya pengentasan kemiskinan di
Indonesia sudah dilakukan. Namun, belum ada upaya yang tepat untuk menangani
masalah kemiskinan.
Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk
miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada
tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan
berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 membawa
dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya kegiatan ekonomi,
memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi sarana umum
sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9 juta
(23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan
tingkat kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1
juta (16.7%) di tahun 2004.
Setiap
upaya pengetasan kemiskinan secara tuntas menuntut peninjauan sampai keakar
masalah, jadi, memang tak ada jalan pintas untuk mengetaskan masalah kemiskinan
ini. Penanggulanganya tidak bisa secara tergesa-gesa. Pemecahan masalah
kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus
dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.Komitmen pemerintah untuk mengetaskan
kemiskinan tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah yang disusun
berdasarkan strategi nasional penanggulangan kemiskinan(SNPK).
Dapat
disimpulkan bahwa kemiskinan belum bisa dituntaskan sampai tuntas dan cepat. Namun
bisa diminimalis angka kemiskinannya. Tidak hanya peran pemerintah yang
dominan, tetapi peran dari masyarakat sendiri juga penting agar program-program
yang direncanakan dan dijalankan dari pemerintah dapat berjalan lancar.
Menurut
saya, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan juga sumber
daya manusia. Lebih baik dimanfaatkan semaksimal mungkin. Peran pemerintah juga
harus aktif seperti menciptakan lapangan pekerjaan, membuat kegiatan supaya
masyarakat ikut aktif untuk keluar dari lingkar kemiskinan.
Komentar
Posting Komentar